Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaEDLpVGwVyWFzBbaHXaSm0B00kZDZKUtR_BMs4Mu3UqqVRc5UPylu1ACYlktrGvv7mVKu20ojDKFiKvnTszTDjs3dUXZ3jb9AEzJ1s_I0tlidxsNcPduPQssxkiGZ5SH-bMbg2xk8pN0/s200/kelas+menyenangkan.jpg)
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka
kegiatan evaluasi harus bertitik tolak pada prinsip – prinsip umum sebagai
berikut:
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak
boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu
proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus dilakukan secara
kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa
dihubungkan dengan hasil – hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat
diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik.
Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk
saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan
evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek tersebut
sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik,
maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik
menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor. Begitu juga objek evaluasi
yang lain.
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus berlaku adil
tanpa pilih kasih.
Semua peserta
didik harus dperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Guru juga hendaknya
bertindak objektif, apa adanya sesuai kemampuan
peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like dan dislike, perasaan,
keninginan, dan prasangka yang bersifat negative harus dihilangkan. Evaluasi
harus didasarka pada data dan fakta yang sebenarnya, bukan hasil rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan
evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua
peserta didik, sesame guru, kepala sekolah, dan termasuk peserta didik itu
sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak
merasa puas dengan hasil evaluasi dan pihak – pihak tersebut merasa
dihargai.
5. Praktis
Praktis disini
bermakna mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat
evaluasi maupun orang lain yang menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus
diperhatikan bahasa dan petunjuk soal.
Sumber:arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. rosda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar